Selasa, 24 April 2018

Menembus Ruang dan Waktu

   Oleh Gitra Legiarti  

        Pernahkah Anda nonton film Zathura? Narnia? Jumanji atau film-film fantasi ilmiah lainnya? Kebanyakan film tersebut menceritakan perjalanan anak manusia ke tempat-tempat yang tidak ada di dunia nyata. Lalu pernahkah Anda mendengar mitos tentang pengelana waktu ? Mesin waktu atau sejenisnya? Apakah hal-hal tersebut harus dikaitkan dengan hal mistis? atau terdapat penjelasan ilmiah padanya ? Bukankah ini menarik sekaligus sedikit membingungkan?

       Dalam ilmu Fisika, cahaya memiliki kecepatan C=3X10*8 m/s. Untuk membangun mesin waktu, kita harus bergerak dengan kecepatan kurang lebih 285.000 km/s. Dengan begitu kita bisa menembus ruang dan waktu. 

       Bila kita ingin mengintip masa depan, syarat yang harus dilakukan adalah :
  1. Menaiki pesawat yang mampu bergerak mendekati kecepatan cahaya di atas
  2. Menetap di tempat bermedan gravitasi sangat tinggi seperti di dekat Black Hole
  3. Menggunakan transversable Worm Hole atau Exotic Matter.
     Sedangkan untuk kembali ke masa lalu, syarat yang harus dilakukan adalah :
  1. Menaiki pesawat yang mampu bergerak dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya.
  2. Menggunakan Transversable Worm Hole atau Exotic Matter.
   Jadi secara ilmiah ada cara-cara yang dapat dilakukan jika kita memang ingin melakukan perjalanan ke masa depan atau kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan. Namun pertanyaannya mampukah kita sebagai manusia melakukan hal-hal itu dengan keterbatasan yang dimiliki? Kita sama-sama belum mengetahuinya. Dulu, dapat berkomunikasi dari jauh hanyalah sebuah khayalan anak kecil, namun sekarang dapat kita lihat kenyataannya. Kita sudah dapat memanfaatkan gadget dan media sosial untuk Long Distance Communication. Siapa tahu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, suatu saat mesin waktu benar-benar dapat dikembangkan oleh para ilmuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar