Oleh Gitra Legiarti, S.Pd

Siapa yang tidak kenal dengan Fisikawan besar dunia Albert Einstein, segudang prestasi intelektual baik akademik maupun non akademik serta puluhan bahkan ratusan penghargaan dan nobel
Fisika pernah diraihnya, ini membuatnya identik dengan istilah “Jenius”.
Pencetus teori Relativitas ini juga dengan mudah mendapatkan kuasa sebagai pengajar
di institusi terkenal negaranya. Bahkan, ia dengan mudah dipercaya untuk
mengepalai sejumlah organisasi Keilmuan Fisika. Dan yang paling mengejutkan, ia pernah
diminta untuk menjabat sebagai Presiden Israel, tetapi permintaan itu
ditolaknya. Semua itu ia peroleh hanya dengan modal kecerdasan otak yang memang
tidak dimiliki oleh semua orang.
Albert Einstein dulunya adalah si
anak pendiam dan penyendiri. Ia lebih suka menghabiskan waktu seorang diri
dibanding bersosialisasi dan berinteraksi dengan dunia luar. Bermain dan tenggelam dalam alam fikirannya sendiri. Ia membenci perang dan cinta damai. Ia mengecam
proyek pembuatan bom atom untuk menghancurkan musuh. Dari situ kita bisa menilai bahwa Einstein memiliki "kebaikan" dalam dirinya.
Akan tetapi sayang sekali di
akhir hidupnya ketika ditanya, “Apakah Anda percaya dengan kehidupan setelah
kematian?”, ia menjawab, “Saya tidak percaya, hidup satu kali sudah cukup
bagi saya”. Tidak lama kemudian, ia wafat. Inilah yang kemudian menjadi sisi gelap Einstein,
ia mengaku sebagai orang tidak beragama yang sangat religius.
Hingga saat ini bangsa Yahudi
sangat menggombar-gambirkan kejeniusan Einstein karena orang tersebut berasal dari
negara dan kepercayaan mereka, mereka begitu bangga karena Albert Einstein dan
ilmuan-ilmuan besar lainnya banyak yang berasal dari golongan mereka. Tidak dipungkiri
pula, hal tersebut memang benar dan merupakan fakta, kita harus mengakui
kehebatan mereka. Hingga saat ini kemaslahatan umat manusia sebagian besar masih
berada di tangan bangsa Yahudi. Sebagai Fisikawan besar paling berpengaruh sepanjang masa,
kita patut menghargai dan mengenang jasa Albert Einstein, serta berterima kasih
kepadanya. Di lain hal, kita turut berduka cita dan berbelasungkawa atas faham
ketidakberagamaan Einstein.
Berikut beberapa foto lawas Albert Einstein :








